Kolom Kosong Dahsyat, Relawan KOKO 2019 Berbicara - PesonaNusa

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Kamis, 01 Agustus 2024

Kolom Kosong Dahsyat, Relawan KOKO 2019 Berbicara

 

Buyung Karim


Pesonanusa. Hampir dipastikan Pilkada 2024 akan di ikuti oleh satu pasang calon, Arie Septia Adinata- Sumarno, berhadapan dengan kolom kosong.


Walau pun demikian, kolom kosong juga merupakan pilihan yang sah untuk masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara.


Begitu disampaikan relawan kolom kosong 2019, Buyung Karim, kepada wartawan, Selasa (30/7).


"Jika nanti hanya calon tunggal, kolom kosong juga sah jadi pilihan. Bukan berlawanan tapi jangan golput, masyarakat dalam DPT diharapkan untuk datang ke TPS sampaikan hak pilih di bilik suara," ajaknya.


"Jika benar calon tunggal lawan Kolom Kosong di pilkada 2024 ini, situasinya sangat beda bahkan lebih dahsyat dibandingkan kolom kosong di pikada 2019 lalu. Apa lagi jika benar calon tunggal yang berpasangan saat ini tidak berubah," ungkap penggiat sosial Bengkulu Utara.


Disampaikannya, pengaruh figur calon  yang dipasangkan sangat menentukan ditambah lagi kekuatan yang dibangun strategi politik yang dipakai itu tidak tepat. Oleh karena itu jangan anggap remeh lawan kolom kosong terbukti diberbagai daerah Kolom Kosong hadir sebagai pemenangnya.


"Politik itu sarat kepentingan begitu juga dalam pilkada Bengkulu Utara nantinya. Lagi-lagi kolom kosong pilkada 2024 ini berarti benar-benar suatu kemunduran dalam politik, karena dua kali pemilukada Bengkulu Utara calon tunggal lawan Kolom Kosong.


Tapi Buyung mengatakan jangan anggap remeh kolom kosong 2024 ini walau tim atau relawan kolom kosong 2019 sudah merapat ke calon tunggal saat ini. 


"Gerakan bawah tanah yang senyap telah  bergerak sendiri karena hal itu tercipta dengan sendirinya tanpa di komandoi," bebernya.


Ditambahkan Buyung Karim, mari jadikan Pilkada Bengkulu Utara ini dengan riang gembira. Jauhkan unsur kampanye hitam, politik uang, isu SARA, maupun tindakan-tindakan lain yang bisa merusak demokrasi.


"Dengan demikian apa yang dilakukan masyarakat adalah bagian dari ekspresi pilihan, ruangnya harus dibuka. Saya pribadi belum menentukan sikap," pungkasnya. [nata]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar