Pesonanusa. Tantangan global saat ini menuntut perusahaan pers untuk berinovasi, memandang media sosial bukan sebagai saingan bisnis, melainkan sarana untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap media massa.
Begitu disampaikan perwakilan Ketua Komisi Kemitraan dan Infrastruktur Organisasi Dewan Pers, Dr. Asep Setiawan, MA ketika membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Hotel Mercure Bengkulu, Jumat, (20/9).
Asep juga menyampaikan, wartawan bukan gerombolan untuk menakut-nakuti, oleh karena itu wartawan wajib berkompeten untuk menjunjung tinggi profesionalisme jurnalis seperti yang diamanatkan oleh Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, dalam menjalankan tugas jurnalistik.
"Kami minta teman-teman menghormati upaya rakyat menginginkan wartawan di Indonesia profesional. Karena anggaran ini dari rakyat, harapan kami semuanya berkompeten," kata Arep yang juga pernah menjadi wartawan Kompas dan Metro TV.
Untuk diketahui, selama dua hari 20-21 September, Dewan Pers menggelar UKW difasilitasi oleh lembaga penguji dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI dan PT. Aksara Solopos.
Diikuti sedikitnya 42 peserta, 18 peserta dari PWI, 18 peserta dari PT. Aksara Solopos dan 6 orang dari IJTI. [nata]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar